"Buah jatuh tak jauh dari pohonnya" begitulah kata pepatah. Oleh sebab itu, jika orang tua menginginkan memiliki anak yang memiliki kebiasaan dan prilaku positif maka ia harus berusaha untuk memberi teladan kepada anak-anaknya. Jika orang tua menginginkan anak-anaknya memiliki kebiasaan membaca maka orang tua harus turut serta membimbing mereka melalui beragam cara. Salahsatu cara yang paling jitu tentu dengan memberi contoh. Bukankah sebaik-baiknya mengajak adalah memberikan teladan? Sebagai lingkungan terdekat, keluarga dalam hal ini orang tua menjadi unsur yang teramat penting. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang paling utama yang akan memberi pengaruh besar terhadap tumbuh kembang termasuk kebiasaan anak-anak. Sebagaimana diungkap dalam sebuah tulisan berjudul "Tak Suka Membaca, Apa Kata Dunia?" yang dimuat oleh website literasi.jabarprov.go.id bahwasannya setidaknya ada tiga dalasan penting. Pertama, karena memang sudah warisan dari orang tua. Orang tua kita, ayah-ibu, kakek-nenek memang tidak suka membaca dan itu sudah ada dalam DNA kita sampai hari ini. Sifat ini diteruskan dari generasi ke generasi berikutnya dan kita mewarisinya. Inilah yang disebut dengan determinisme genetis. Kedua, kita tidak senang membaca, karena memang sejak kecil dibesarkan oleh orang tua yang tidak pernah mendekatkan diri kita dengan bacaan. Boleh jadi kita tidak senang membaca karena memang tidak diberi teladan oleh orang tua malah orang tua kita selalu mengatakan bahwa membaca itu perbuatan yang hanya buang waktu saja. Pola pengasuhan, pengalaman masa kanak-kanak pada dasarnya membentuk kecenderungan pribadi dan sususan karakter kita. Inilah yang disebut dengan determinisme psikis. Ketiga, kita tidak senang membaca karena determinasi lingkungan. Determinisme lingkungan pada dasarnya mengatakan bahwa kita tidak senang membaca karena atasan atau bawahan, teman-teman, guru atau dosen juga tidak senang membaca. Di samping itu juga di rumah, di kantor, di sekolah tidak disediakan perpustakaan, serta tidak ada peraturan lembaga yang mengharuskan kita untuk membaca serta didukung oleh situasi ekonomi dan tidak adanya kebijakan nasional tentang minat baca.
Oleh karena itu, gerakan ajakan membaca yang didengung-dengungkan oleh lembaga atau komunitas khususnya kepada anak-anak, hendaknya didukung oleh keluarga dalam hal ini orang tua, untuk mempercepat keberhasilan gerakan. Menyadari hal itu, maka Komunitas Ngejah bekerjasama dengan PKK Desa Sukawangi mencoba menggulirkan Gerakan Membacakan Cerita untuk Anak atau disingkat Gerita. Bertepatan dengan peringatan Peringatan Hari Anak, 23 Juli tahun 2017, launching Gerita digelar di Gor Desa Sukawangi. Ketua TIM PKK Desa Sukawangi sejak beberapa hari sebelum pelaksanaan mengajak para kader PKK perwakilan RT khususnya yang memilliki anak-anak usia PAUD dan SD kelas bawah , hadir dalam kegiatan tersebut. "Ayo kita mulai menyisihkan waktu minimal satu minggu satu kali selama tiga puluh menit menemani anak-anak kita membacakan buku-buku cerita" begitu tutur Rini Nurani dalam sambutannya. Lebih lanjut ia memberikan tips ihwal pemilihan buku yang bagus untuk dibacakan oleh orang tua untuk anak-anaknya. "Usahakan buku-buku yang dibacakan untuk buah hati kita, itu buku-buku cerita bergambar yang didalamnya terdapat amanat pesan yang mendidik" pungkasnya sebelum mengakhiri sambutan. Roni Nuroni Wakil Ketua Komunitas Ngejah dalam kesempatan ini menegaskan bahwa bahwa membaca itu bukan hanya harus dilakukan oleh pelajar dan santri melainkan oleh semua orang yang menginginkan memiliki wawasan yang luas dan tidak mau ketinggalan informasi. Pada kesempatan ini, hadir juga Camat Singajaya bersama istri dan anaknya yang berbaur dengan peserta untuk turut serta membacakan cerita untuk anaknya. Berbaurnya Camat Singajaya tentu merupakan dukungan nyata pemerintah Singajaya, sebagaimana ia tegaskan dalam sambutannya "Saya sangat mendukung kegiatan-kegiatan positif seperti ini". Selain pemerintahan Kecamatan Singajaya, dukungan positif juga ditunjukan oleh Ina Yatulloh sebagai Ketua HIMPAUDI Kecamatan Singajaya. Adapun pelaksanaan Launching Gerita ditandai dengan kegiatan membacakan cerita oleh ibu-ibu sambil memangku anaknya masing-masing, selama kurang lebih 30 menit. "Tindak lanjut gerakan ini, sedang kami desain bersama. Yaitu oleh PKK Desa Sukawangi bersama-sama Komunitas Ngejah" jelas Rini selepas kegiatan berakhir.***NTA
0 comments:
Post a Comment