Senin, 15 Juli 2015, sejak pagi satu persatu pengurus dan relawan Komunitas Ngejah mulai berdatangan ke Sekretariat. Ini tanggal berbahagia bagi kami. Tanggal yang kemudian disepakati sebagai hari kelahiran. Sekitar Jam 10 sebuah panduk mini yang terbuat dari kertas HVS telah dipasang di saung. Meski siang hari, kedap-kedi lampu disko masih jelas terlihat, menghiasi spanduk. Sebuah tulisan sebagai nama kegiatan yang akan kami laksanakan hari ini “Milad Komunitas Ngejah Ke-5” Di bawahnya tertulis “Menengok ke dalam diri” ditulis lebih besar, dibandingkan susunan acara yang tertulis pada spanduk.
Ya, hari ini kami akan melakukan syukuran sederhana atas tanggal kelahiran Komunitas Ngejah, atas perjalanan kami lima tahun yang telah terlewati. Tanggal kelahiran, atau yang lebih dikenal dengan istilah ulang tahun dalam Bahasa Indonesia, birthday dalam Bahasa Inggris dan Milad dalam Bahasa Arab merupakan hari yang kami anggap penting. Terlepas istilah mana yang digunakan, hari kelahiran adalah momen bagi kami untuk memproduksi kegembiraan di kampung halaman, dan tentu menjadikannya sebagai momen melakukan refleski, menengok ke dalam diri, tentang gerakan yang kami lakukan bersama melalui kendaraan organisasi yang bernama Komunitas Ngejah.
[caption id="attachment_2545" align="alignleft" width="300"] Pemberian Hadiah oleh Kepala Desa Sukawangi[/caption]
Sebagian gerwani Komunitas Ngejah, sibuk membuat tumpeng, menggoreng kerupuk, membuat semur telur, serta beberapa makanan lainnya di rumah Teh Elin. Sementara kaum adam, menyiapkan beberapa peralatan seperti sound, kursi dan peralatan lainnya. Sekitar pukul 13.00 acara dimulai dengan kegiatan menggambar bersama kawan-kawan Ngejah Junior. Adalah Novia Susanti Dewi, salahseorang relawan Komunitas Ngejah yang bercita-cita menjadi ahli sejarah, yang bertugas membimbing acara tersebut. Di tengah-tengah acara menggambar bersama, VOB sebagai band pelajar asal Kecamatan Banjarwangi, mulai beraksi di halaman Saung. Beberapa lagu yang diciptakan dan diaransemen langsung oleh Abah Erza sebagai pembimbing, serta beberapa lagu asal band kenamaan, baik dalam atau pun luar negeri, mereka mainkan. Jeda antar lagu, pada sesi ini diselingi dengan bincang-bincang mengenai proses kreatif VOB sebagai band pelajar dengan segudang prestasi. Acara ini dipandu oleh Neng Rifa, salah seorang pelajar asal Kecamatan Peundeuy yang sejak tahun 2012 sudah menceburkan dirinya menjadi anggota sekaligus relawan Komunitas Ngejah.
Selepas sholat ashar, secara berurutan kegiatan diisi dengan nonton film kisah teladan dan mendongeng. Beberapa orang relawan mencoba unjuk kebolehan untuk menyampaikan dongeng di depan kawan-kawan ngejah junior. Tak terkeculai dengan saya. Selanjutnya, Roni Nuroni tampil untuk mengumumkan hasil lomba menggambar dan pengunjung terajin, anggota ngejah junior. Adapun nama-nama anggota Ngejah Junior yang ditetapkan sebagai pengunjung terajin adalah, Rida, Lanlan, Nazwa, Eel, dan Uni. Semuanya mendapat bingkisan berupa buku tulis dan pensil. Hal ini kami lakukan untuk memberikan suntikan semangat bagi adik-adik Ngejah Junior agar lebih bersemangat membaca buku. Tadarus bersama dipimpin oleh Latif, salahseorang relawan sekaligus guru PAI di salahsatu sekolah swasta yang berada di Kecamatan Bojongggambir, adalah sesi lanjutan, sebelum kegiatan potong tumpeng dan buka bersama.
Selepas sholat Maghrib, diskusi dan evaluasi bersama mengenai gerakan anak muda dalam rangka membangun kampung halaman digelar. Selain menganalisis beberapa kendala gerakan literasi yang sedang digelorakan oleh Komunitas Ngejah, keinginan dan cara untuk saling menopang dan menguatkan antar gerakan organisasi pemuda yang ada di Desa Sukawangi mengemuka. Khusus, dalam rangka menguatkan gerakan literasi, Komunitas Ngejah menyusun sebuah rencana satu tahu ke depan yang terdiri dari: melanjutkan program sebelumnya (layanan membaca setiap hari melalui Taman Baca aiueo, Pelatihan Jurnalistik Pelajar, Gerakan Kampung Membaca, Pembangunan Pojok Baca hingga mencapai 50 titik, Pelatihan Keterampilan, Pelatihan Internet Sehat, Pelatihan Blog), ditambah program tambahan yakni mengadakan kelas menulis, menerbitkan buku hasil karya tulis anggota, serta menyelenggarakan Festival Kampung Literasi. Semoga terealisasi.*** NTA
terus bergerak
ReplyDelete