ISHERY. Islam, Hero and History, begitu kiranya tema yang diambil dari acara G-Fest ini. G-Fest? Apa itu ? Mungkin pertanyaan tersebut adalah hal pertama yang timbul di benak teman-teman pembaca ketika mendengar atau membaca G-Fest. Jadi G-Fest itu sebutan untuk acara yang di adakan oleh Gamais. Wah , Gamais? Apa itu ya? Malah tambah bingung mungkin para pembaca. Ya sudah kita perkenalkan dari awal. GAMAIS itu adalah singkatan dari Keluarga Mahasiswa Islam ITB, jika di SMA , kita bisa setarakan dengan ROHIS. Bedanya kalau ROHIS itu untuk anak SMA, nah kalau GAMAIS itu buat perkumpulan mahasiswa/i ITB, bisa dibilang GAMAIS itu ROHISnya ITB lah.
Sejak pertama kali saya kuliah di ITB, sudah penasaran sama GAMAIS, jadi saya ikutan acara GAMAIS mulai jadi peserta sampai jadi panitianya. Baiklah kita balik lagi ke G-Fest. Jadi G-Fest itu singkatan dari GAMAIS FESTIVAL, acara ini bukan cuma buat mahasiswa/i ITB, acara ini juga terbuka buat umum, jadi siapa saja bisa datang ke acara ini. Termasuk teman-teman pembaca yang penasaran tentang GAMAIS, tentang ITB juga kita bisa tanya-tanya lewat gamais. G-Fest ini di adakan setahun sekali, biasanya berbarengan dengan Penerimaan Mahasiswa Baru. Karena selain ditujukan untuk umum, acara ini juga ditujukan buat ahasiswa-mahasiswa baru (maba-maba)ITB khususnya yang muslim. Acara di G-Fest ini selalu meriah, banyak bintang tamu yang sudah banyak menghasilkan karya-karya yang dengan siap menceritakan perjuangannya serta memotivasi kamu sekalian.Nah biasanya itu ada di acara talkshow, terus ada acara game nya juga,ada stand-stand makanan, dan jangan lupakan juga stand ldf-ldf. Ldf itu ROHIS tingkat FAKULTAS di ITB.
Saya di sini akan menceritakan pengalaman saya menjadi salah seorang yang mengatur keberlangsungan acara tersebut. Saya bersama teman saya yang bernama Siti Rodiah ditugaskan untuk memastikan bahwa Ldf-ldf bertanggungjawab terhadap stand mereka. Untuk teknis sebelum acara di hari H dimulai, itu berjalan dengan lancar, tetpai saat 10 jam sebelum acara dimulai, tepatnya pukul 19.00,kami mengalami kendala yang sangat mendadak. Semua stand Ldf kosong melompong, padahal kami sudah menyuruh orang-orang yang berada di LDF supaya menyiapkan dekorasi yang seunik mungkin untuk stand-stand mereka, dan harus selesai 12 jam sebelum hari H acara dimulai.Kami sangat panik, acara akan dimulai besok harinya pukul 08.00, tetapi segala sesuatunya belum siap. Akhirnya kami menghubungi satu persatu penanggungjawab tiap LDF dan menyuruh mereka supaya segera mendekorasi stand-stand, tak lupa juga kami berdoa semoga acara G-Fest tersebut lancar, walaupun pada awalnya kami berfikir bahwa acara tersebut akan sangat jauh dari kata lancar.Setelah selesai berbingung ria dengan persiapan acara yang keadaannya belum siap sama sekali, karena stand-stand belum di dekorasi, publikasi tidak menyeluruh, dan masih banyak masalah lainnya. Karena saking pusingnya, saya dan partner saya memutuskan untuk pulang dan tidur. Saat saya bangun di pagi hari dengan ketakutanyang masih sama, yaitu tugas saya sebagai penanggungjawab para LDF gagal, saya tetap menghadiri acara G-Fest tersebut. Namun karena mungkin dasarnya anak ITB itu kebanyakan deadliner, stand-stand yang belum di dekorasi kemarin pada akhirnya selesai. Saya takjub karena mendekorasi itu membutuhkan waktu yang lumayan lama, tapi mereka sudah selesai dengan cepatnya. Setelah masalah tersebut selesai , tidak ada lagi yang saya khawatirkan. Akhirnya pada pukul 08.00 acara tersebut dibuka dengan sambutan dari MC. Orang-orang mulai berdatangan , banyak juga mahasiswa baru di antara orang-orang yang datang.
Orang-orang mulai banyak yang berdatangan saat talkshow dimulai, mugkin karena pembicaranya sudah terkenal dikalangan para mahasiswa ITB, sehingga banyak dari mereka yang datang.Tidak ahanya mahasiswa , masyarakat umum juga banyak yang berkunjung. Setelah acara Talkshow selesai, dilanjutkan dengan megunjungi stand-stand. Stand yang paling banyak pengunjungnya dapat hadiah dari kami selaku panitia. Dan stand yang paling rame, tentu saja stand beasiswaa. Stand ini tempat untuk yang mau bertanya-tanya soal beasiswa salman, tetapi beasiswa ITB juga bisa. Tidak hanya mahasiswa/i ITB saja yang bisa bertanya soal beasiswa ini, tetapi umum juga boleh.Oleh karenanya saya sangat berharap adik-adik saya yang berada di kampung halaman dapat mengikuti acara-acara yang seperti ini. Supaya tahu tentang banyak beasiswa. Karena yang namanya beasiswa itu banyak, bukan cuma bidik misi.Lembaga-lembaga seperti halnya salman juga menyediakan beasiswa-beasiswa, apalagi beasiswanya itu ditujukan buat umum, tidak terbatas pada mashasiswa ITB saja. Jadi ayo bergabung bersama kami.
Setelah acara di stand-stand saya rasa cukup aman dan terkendali. Saya dan teman saya lekas berfoto-foto. Kami berfoto di setiap stand,dan acara pun berjalan dengan lancar.walaupun sangat melelahkan , karena acaranya baru berakghir saat jam 17.00. Namun jangn salah ini adalah acara terbaik yang pernah saya tangani. Terimakasih G-Fest. Dan untuk ade-ade saya di kampung halaman, saya tunggu kehadirannya di G-Fest tahun depan.
Penulis: Gesti Rahmah (Mahasiswi ITB asal Desa Pancasura Kecamatan Singajaya, Angota Komunitas Ngejah)
0 comments:
Post a Comment