Komunitas Ngejah terus mencoba berjejaring dengan berbagai pihak guna menghadirkan kegiatan-kegiatan positif, tak terkecuali dengan kawan-kawan mahasiswa yang ingin bersedekah ilmu. Sabtu-Minggu, 25-26 April 2015, kegiatan pelatihan kerajinan dari kain flanel digelar. Pada kesempatan ini, ibu-ibu di sekitar saung baca Komunitas Ngejah serta anggota Jurnalis Pelajar Garut Selatan (JPegS) terlibat menjadi peserta pelatihan. Pelatihan kali ini terselenggara atas kerjasama Komunitas Ngejah dengan tiga mahasiswi cantik dari UIN Jakarta, yaitu Resti Hedi Juanti, Sita dan Listiani. Khusus untuk Resti, kunjungannya ke Saung Komunitas Ngejah merupakan kali kedua, setelah beberapa bulan yang lalu ia memberikan pelatihan serupa. Sebenaranya ketiga gadis ini, selain bersahabat sejak SMA hingga kuliah, mereka juga tergabung dalam Komunitas Kreatif.
Pada awal kegiatan, hari pertama melalui bantuan infokus Resti bersama Sita, dan Listiani, menjelaskan tentang apa itu kain flanel, bentuk kerajinan yang bisa dihasilkan serta kegiatan yang telah mereka lakukan terkait usaha dan sedekah ilmu yang pernah mereka berikan di beberapa tempat. Menyimak pemaparan ini, sebagaina besar ibu-ibu terlihat kaget karena mereka baru mengetahui bahwa kain flanel yang awalnya diaggap kain biasa-biasa saja, ternyata bisa menjadi suatu kerajinan yang memiliki daya jual serta memiliki keunikan baik dari bentuk dan cara pembuatannya.
Lebih lanjut, waktu pelatihan lebih dominan digunakan untuk praktik. Peserta diajak untuk belajar membuat desain bentuk kain flannel menggunakan pensil, memotong kardus sebagai bahan pengeras, serta beberapa aktivitas lainnya. Semula, jadwal pelatihan dalam agenda kegiatan tertulis sampai pukul 17.50, namun karena animo peserta yang disebabkan rasa penasaran, serta penyampain materi fasilitator yang menarik, para peserta meeminta pelatihan hari pertama dilanjutkan sampai pukul 21.00. Jika pada hari pertama, kegiatan menitikberatkan pada pembuatan bros sederhana, pada hari kedua para fasilitator mencoba mengajak peserta untuk belajar mengkreasi bentuk-bentuk yang lebih sulit dan variatif, seperti kreasi bunga warna-warni, Bondu bermotif bunga dan topi kecil serta pembuatan bunga lengkap dengan potnya.
“Semoga setelah mengikuti pelatihan kerajinan ini para peserta dapat mengembangkan kreatifitasnya melalui kain flanel dan melakukan transfer pengetahuan dan keteramplannya kepada anggota Komunitas Ngejah lainnya, keluarga, saudara dan masyarakat umum serta dapat menjadikan kreasi kain flanel ini sebagai alternatif pendapatan sehari-hari” Ujar Nero Taopik Abdilah yang juga sebagai Ketua Komunitas Ngejah. Selain itu, beberapa anggota JPeGS Komunitas Ngejah yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini, bermufakat untuk mencoaba menjadikan keterampilan kreasi kain flannel sebagai usaha ekonomi mandiri komunitas. Sebagai bentuk keseriusan ini, pada akhir kegiatan, Maman Rusman ditunjuk untuk menjadi koordinator guna merealisasikan usaha kain flanel tersebut. ***
Penulis:
Roni Nuroni
0 comments:
Post a Comment