Friday, July 4, 2014

Launching Program Pembangunan Pojok Baca di Kampung-kampung Terluar Wilayah Garut bagian Selatan

Pembangunan pojok baca di kampung-kampung terluar wilayah Garut bagian selatan merupakan program tindak lanjut Gerakan Kampung Membaca yang merupakan salah satu bagian dari aksi sosial yang dilakukan oleh relawan Komunitas Ngejah. Gerakan ini sudah berjalan sejak tahun 2013.

lpb1

Melalui Gerakan Kampung Membaca, Komunitas Ngejah membawa cita-cita agar anak-anak kampung yang ada di Garut Selatan khusunya bisa mendapatkan akses buku bacaan yang sama dengan anak-anak yang berada di perkotaan. Awal mula GKM berkeliling ke pelosok-pelosok kampung untuk mengkampanyekan dunia baca tulis pada masyarakat yang dirasa kurang peminatannya terhadap dunia tersebut.


Setelah GKM berjalan kurang lebih selama satu tahun, dengan mendapatkan apresiasi positif baik itu dari warga ataupun para pemuka dimasing-masing kampung, kini Komunitas Ngejah dengan GKM nya ingin lebih mendekatkan buku pada masyarakat, dengan menyediakan bahan bacaan di setiap kampung yang sudah pernah dikunjungi.


“Tadinya saya mempunyai target untuk membangun 100 pojok baca, namun karena melihat fasilitas dan kemampuan kami, akhirnya coba kami turunkan menjadi 50 pojok baca terlebih dahulu, kecuali jika dalam hal ini ada pihak-pihak yang mau membantu, salah satunya pemerintahan kabupaten Garut” Cetus Opik Ketua Komunitas Ngejah.


Launching Program Pembangunan Pojok Baca di Kampung-kampung Terluar Wilayah Garut bagian Selatan dimulai dengan peresmian Pojok Baca Ruang Hrapan di Kp. Citeureup, Desa. Sukawangi, Kec.Singajaya, Kab. Garut.  Pada kesempatan ini antusiasme anak-anak dan masyarakat sangat tinggi. Kegiatan dibuka langsung oleh Presiden KN dengan sambutan dan motivasi pentingnya membaca. Pesertapun dibuat terpukau dengan beberapa kutipan-kutipan cerita orang sukses yang diawalai dengan rajin membaca dan kini mampu menembus batas dunia.

Acara peresmian Pojok Baca “Ruang Harapan“ dilaksanakan tanggal 28 Juni 2014 dengan dihadiri beberapa tokoh masyarakat setempat. Ade Ruhiat salah seorang tokoh kampung, menyatakan bahwa ia sangat mendukung dan berterimakasih kepada Komunitas Ngejah, karena menurutnya dengan hadirnya Pojok Baca di kampungnya, itu akan menambah ruang belajar bagi anak-anak dan masyarakat sekitar. Pojok Baca Ruang Harapan ke depannya akan dikelola oleh Ibu Idah, seorang penggerak Posyandu yang menyatakan kesiapan serta tekadnya untuk membantu gerakan membaca yang dilaksanakan oleh Komunitas Ngejah. “Kedepan insya Alloh peresmian Pojok Baca akan menyusul di beberapa kampung yang sudah dikunjungi. Kegiatan GKM. Rencananya, kami akan menyimpan satu buah rak buku disetiap kampung yang pernah kami datangi, beserta buku-buku yang sudah ada di saung Komunitas Ngejah. Kerjasama akan dilakukan dengan para penggerak Posyandu, Ajengan yang mengelola sekolah agama, atupun di warung-warung. Adapun pengelolaannya akan dipantau oleh relawan Komunitas Ngejah, lebih tepatnya oleh relawan“

“Agar buku bacaan tidak monoton, maka relawan Komunitas Ngejah akan mengganti buku bacaan di setiap Pojok Baca setiap satu atau dua minggu sekali “ tutur Iwan, salah seorang pengurus Komunitas Ngejah.

lpb

Tanpa mengurangi kehusyukan acara, pembukaan Pojok Baca “Rauang Harapan“ dilaksanakan dengan penuh kesederhanaan. Secara simbolis Opik (Presiden KN) membuka Pojok Baca Ruang Harapan dengan mengajak seluruh hadirin untuk mengucapkan Basmallah. Kemudian Roni (WK KN), Ruli (sekretaris KN), Iwan (Koordinator KN), serta tim Komunitas Ngejah lainnya menyerahkan rak beserta satu dus buku kepada pengelola Pojok Baca.

Budi Iskandar (Relawan Komunitas Ngejah) 

[gallery]

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2014 Jejak Literasi | Designed With By Blogger Templates | Distributed By Gooyaabi Templates
Scroll To Top