CERITA PINDI TENTANG PJP VII
PJP? Apasih PJP? Hayoooo apa ada yang tahu apa itu PJP? PJP adalah singkatan dari Pelatihan Jurnalistik Pelajar yang setiap tahun diselenggarakan oleh Komunitas Ngejah. Pesertanya adalah siswa dan siswi SMP/SMA Sederajat. Tahun ini, PJP diselenggarakan untuk yang ke-tujuh kalinya. Biasanya peserta PJP didominasi oleh pelajar asal Singajaya, tapi kenyataan tahun ini berbeda. Peserta PJP dari daerah Singajaya tidak sebanyak dari luar daerah, seperti dari Garut Kota, Bantarkalong dan Bojonggambir Kab. Tasikmalaya. Oiya, ada juga yang berasal dari Cilawu Kab. Garut, Singaparna Kab. Tasikmnalaya dan dari Kabupetan Pangandaran, dan beberapa daerah lainnya. Kenapa peserta PJP VII dari daerah Singajaya tidak membludak seperti tahun sebelumnya? Usut punya usut karena kegiatan PJP ini bentrok dengan beberapa kegiatan lain di sekolah. Itu juga terjadi di sekolahku. Di SMAN 20 Garut, tempatku menimba ilmu, pada tanggal 25-26 November 2017 bertepatan dengan pelaksanaan PJP VII kebetulan sedang digelar kegiatan Latihan Dasar Tingkat Penegak. Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh siswa kelas X. Sebagai kelas XII aku punya hak untuk menjadi panitia. Tapi setelah berdiskusi dengan beberapa orang teman di sekolah, akhirnya kami bagi-bagi tugas, dan aku kemudian memutuskan untuk menjadi perwakilan sekolah, menjadi peserta kegiatan PJP. oiya, total peserta PJP tahun ini tidak kurang dari 150 orang. Duh, jadi bahas masalah peserta deh. Lanjut cerita tentang PJP VII ah. Acara pertama pada hari pertama, kami semua melakukan registrasi ulang dan berbaur untuk mengikuti pembukaan dan pengarahan dan panitia. Pada pembukaan, Kang Opik selaku ketua Komunitas Ngejah menegaskan bahwa kemajuan teknologi media harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Nah jika kita bisa menguasai ilmu jurnalistik, minimal kita bisa mengunggah karya jurnalistik yang kita hasilkan ke media sosial. Dengan begitu, kita sudah menjadi generasi mengunggah, bukan hanya mengunduh. Begitu ujarnya. Setelah itu kami masuk kelas masing-masing. Oh iya, dalam kegiatan PJP ada empat kelas pilihan, yaitu: Writting dengan pemateri Kang Vudu dan kang Erik, Blogging oleh Kang Ruli dan teh Mega, Fhotografer oleh Kang Edi, dan Audio Visual. Oleh Kang Panji Nah, Aku dan temanku Sonia memilih kelas Fhotografer, sayangnya temanku satu lagi, Risa, memilih kelas yang berbeda. Ia memilih kelas Blogging. Pemateri Kelas Fhotografer adalah Kang Edi. Beliau tinggal di Tasikmalaya. Beliau merupakan lulusan SMA. Dalam pengantarnya, beliau bilang menjadi seorang Fhotografer itu tidak mengenal batasan umur dan lulusan sekolah. Sesi pertama diisi pertanyaan mengenai Fhotografer Jurnalistik dan kami menulis mengenai pengenalan fhotografi. Pak Edi menginstruksikan bahwa tulisan kita harus ditukar dengan teman dan dibacakan satu persatu. Jawabannya bermacam-macam dimulai dari yang serius sampai yang konyol, ada yang mengatakan bahwa fhotografi jurnalistik itu adalah foto hunting, foto asal jepret, foto banyak gaya. dll. Kemudian Pak Edi menjelaskan bahwa Fhotografi Jurnalistik itu adalah gambar yang diambil untuk memberikan sebuah informasi kepada khalayak dengan bertujuan agar orang tersebut dapat mengetahuinya. Tidak lupa diberikan keterangan foto agar orang lain dapat membacanya dan paham isi foto tersebut. Beliau juga memberikan tips bagaimana cara mengambil gambar agar terlihat bagus serta hasilnya memuaskan yaitu dengan cara mengambil gambar dari atas. Beliau juga menyarankan agar tidak mengambil gambar ketika objek berada ditengah pemandangan, karena mempengaruhi hasil gambar dan pemandangan akan mati lenyap oleh objek. Waktu istirahat pun telah tiba, kami diberi tugas oleh Sang Pemateri untuk mewawancarai orang-orang disekitar lingkungan Komunitas Ngejah. Tugas demi tugas, serta materi kami lahap, tentu saja diselingi beberapa permainan. Hal ini juga sepertinya terjadi di kelas-kelas lainnya. Kenapa saya curiga kelas yang lain juga mendapat menu tahapan materi yang sama, karena pada hari ke-dua, sesi terakhir kami mempresentasikan hasil praktik. Selain praktik dan belajar bersama pada masing-masing kelas, kami juga mendapat kuliah umum dari Kang Duddy RS (Pemred Kabar Priangan), dan talk show mengenai anak muda dan karya dari VOB dan Lab Komputer Mini asuhan Kang Dewis. Intinya, dari kegiatan ini, kami bisa mendapat ilmu dasar jurnalistik dan bisa menambah teman dari berbagai sekolah lain. Semoga kegiatan ini terus berjalan pada tahun-tahun yang akan datang, agar adik kelasku bisa mendapat peluang mengikuti kegiatan ini.
Penulis: Neng Pindi (Siswi SMAN 20 Garut/Anggota Komunitas Ngejah) Sumber: http://www.komunitasngejah.org/2018/01/01/cerita-pindi-tentang-pjp-vii/
0 comments:
Post a Comment