Yup! Hari ini tanggal 21 juni 2017 awal dimulainya kegiatan Ngabuburit Rasa Literasi Komunitas Ngejah. Hari pertama diisi dengan kegiatan belajar menulis oleh Pak Jumhari Haryadi salah seorang penulis asal Lampung yang saat ini berdomisili di Bandung Barat. Beliau menyempatkan hadir ke saung Komunitas Ngejah di Singajaya. Beliau berangkat dari bandung setelah subuh dan tiba di saung pukul 11.00 wib kurang lebih. Peserta yang mengikuti kegiatan terdaftar 34 orang dari berbagai kalangan dan berbagai daerah di Garut serta Tasikmalaya bagian selatan. Hari pertama peserta yang hadir kurang lebih 40 orang termasuk panitia dan relawan. Alhamdullilah jumlah ini lebih dari yang dibayangkan sebelumnya.
Pada awal acara, sekedar prolog kang Nero selaku Presiden Komunitas Ngejah berkata, “Sukses itu dalam kacamata saya diperoleh oleh orang-orang yang sunyi yang berani keluar dari keriuhan dan kenyamanan. Mereka, orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang serius dan tekun berjuang. Jumlah mereka biasanya tidak banyak, hanya segelintir orang. Hal ini berlaku juga dalam mencapai kesuksesan pada proses pembelajaran”. Kata-kata tersebut sangat memotivasi kami. Kami harus lebih serius dalam mempelajari hal yang kita kuasai dan kita minati. Kita harus terus belajar, meskipun dengan begitu kita hanya sedikit orang yang ada disamping kita ataupun hanya kita sendiri yang berdiri. Asalkan serius dan focus menjalaninya, isnyaalloh berhasil. Demikianlah yang terbersit dalam hati saat mendengar apa yang disampaikan oleh Kang Nero.
Awalnya kami pikir menulis itu adalah hal yang sangat sulit, melihat banyak sekali aturan dalam penulisan. Kami pun sadikit takut meskipun hanya menuangakn ide sekedar menulis puisi sederhana ataupun cerita pendek, karena rasa takut salah yang selalu ada dalam otak kami.
Waw. Sungguh sangat mengejutkan, setelah mengikuti materi menulis dari Pak Jumhari. Ternyata menulis itu sangat mudah. Seperti kita berbicara, namun perbedaannya apa yang kita bicarakan kita tuangkan dalam tulisan. Kata Pak Jumahari menulis itu jangan kebanyakan mikir, apa yang ada di kepala atau ide yang ada di kepala segara tuangkan dalam tulisan dan biarkan mengalir seperti air. Menulis novel, cerpen, cerbung, buku dan karya tulis lainnya siapapun bisa melakukannya. Jika masih bingung, coba tulis apa yang kita dengar, kita lihat, dan kita rasakan insya Allah ide akan muncul dengan sendirinya. Tentu saja, Pak Jumari berkata demikian untuk memotivasi kami yang baru memiliki keinginan belajar menulis. Dalam hal ini Pak Jumari, saya pikir ingin menghilangkan rasa takut para peserta, yang kemudian peserta buntu dan tak menulis sama sekali. Pada sesi diskusi pemateri pun menekankan, bahwasannya jika ingin jago menulis, maka kita harus banyak baca buku. Menurutnya, semua penulis adalah pembaca serius.
Hari ini saya merasa sangat menyenangkan. Bisa belajar menulis tanpa takut salah. Banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik dalam ngabuburit rasa literasi kali ini. Kegiatan diakhiri dengan sesi poto bersama di Saung Komunitas Ngejah.
Tapi, jangan lupa! masih ada ilmu lagi di dua hari kedepan. Ada belajar video oleh Kang Wandy, belajar ngeblogg dengan Kang Ipan bloger asal Garut, ada diskusi buku bersama Kang Deri pemuda asli sukawangi yang kini memilih menjadi ppetani dan memiliki kerjaan sampingan sebagai dosen. Pada hari terakhir sebagai acara puncaknya akan ada juga penampilan grup band metal berhijab yang lagi naik daun, yaitu VOB. Selain itu, anak-anak ngejah junior juga akan tampil dan mengisi panggung hiburan. Dan tentu saja, semua peserta bisa hahahihi... bercana dengan sesama peserta pun dengan para relawan Komunitas Ngejah.
Penulis:
Khatami Angga (Pengurus Satelit Ngejah, berdomisili di Peundeuy)
0 comments:
Post a Comment