Imam Mudofar (Kapol) sedang memberikan kuliah umum tentang konvergensi media di hadapan peserta PJP 5[/caption]Selain gerakan budaya baca tulis, sejaka awal pendiriannya, gerakan yang coba dilakukan Komunitas Ngejah adalah gerakan literasi media informasi. Dalam hal ini salahsatu gerbang gerakan itu adalah dengan menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik Pelajar bagi pelajar SMP dan SMA sekitar, sebagai agenda tahunan. Tahun ke-5 penyelenggaraan Pelatihan Jurnalistik Pelajar, panitia penyelenggara yang digawangi Rosita sebagai ketua pelaksana mengusung tema “Menuju Kampung Media”. Menuju Kampung Media dalam hal ini yaitu adanya harapan dari panitia pelaksana, agar bahwa kegiatan tersebut akan memberikan arah pemahaman bahwa media bisa dijadikan jendela untuk mencerap banyak informasi di luaran sana, serta mengabarkan berbagai peristiwa yang bermanfaat yang terjadi di kampung masing-masing para peserta kegiatan. Secara singkat, diharapkan bahwa para peserta kegiatan meskipun tinggal di kampung, tapi mampu menjadi orang-orang yang melek media. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 13-15 November ini, dibuka secara resmi oleh Kepala BAPUSIPDA Kabupaten Garut, Dra. Lisna Wati, M.Si.
Sebanyak 150 pelajar ikut ambil bagian menjadi peserta kegiatan. Tak hanya para pelajar yang berada di sekitar Garut selatan dan Tasikmalaya selatan, tapi ada juga beberapa pelajar yang datang dari pusat ibu kota kabupaten Tasikmalaya yaitu dari Kecamatan Singaparna. Mereka berbaur untuk kemudian bersama-sama mempelajari ilmu jurnalistik dasar. Seperti tahun-tahun sebelumnya, para peserta diberikan tawaran untuk memilih salahsatu dari empat kelas materi yang terdiri dari: menulis, fotografi, audio visual dan bloging. Masing-masing kelas dipandu oleh para fasilitator baik yang berasal dari relawan Komunitas Ngejah ataupun para penderma yang sengaja datang untuk menyedekahkan ilmunya.
Pasca pembukaan, kegiatan dibuka dengan kuliah umum Konvergensi Media dan Jurnalisme Warga oleh Duddy RS (Pemred Kabar Priangan) dan Imam Mudofar (Kabar Priangan Online). Dalam hal ini, mereka berdua tidak hanya sekedar berbicara apa itu konvergensi media dan jurnalis warga, akan tetapi langsung mensimulasikan tata cara pemanfaatan media online yang memiliki kecepatan dalam mewartakan sebuah kegiatan atau peristiwa yang berada di sekililing. Duddy RS, menegaskan bahwa berita dalam jenis tulisan, photo, ataupun video kini bisa bersatu padu dimuat dalam sebuah website atau blog oleh warga biasa. Imam Mudofar menambahkan, bahwa telepon genggam cerdas, yang ada pada genggaman termasuk genggaman para pelajar itu bisa menjadi senajata utama untuk memproduksi berita sebanyak-banyaknya.
[caption id="attachment_2721" align="alignnone" width="4208"]
Perwakilan Kelas Fotografer Mempresentasikan Hasil Karyanya[/caption]Kegiatan hari ke-dua, seluruh peserta dibagi menjadi empat kelompok untuk mendapatkan ilmu menulis berita singkat. Pada sesi ini, Bojes, Opet, dan Enyong sebagai pera pengeloa Buruan.co, serta Erik Herdian dari Majalah Aksara Kemendibud, memberikan tips menulis berita singkat. Satu jam terakhir, para peserta kemudian menikmati sajian kuliah umum tentang berita photo dari Arinda Risa Kamal.
Hari terakhir, dengan waktu yang cukup panjang yaitu dari jam 08.00 sampai jam 12.00. para peserta diarahkan untuk memilih kelas masing-masing. Kelas menulis dipandu oleh Erik, Kelas Photo oleh Arinda dan Edi, Kelas Audio Viusal oleh Rian dan Kelas Blog oleh Ruli Lesmana. Sebagai produk pelatihan, sebelum kegiatan berakhir, masing-masing perwakilan kelas mempresentasikan hasil karyanya. Sebelum kegiatan berakhir, sebagai acara hiburan dua grup musik tampil mengisi panggung literasi musik anak dan remaja. Mereka adalah Percisa dari Tasikmalaya bersama pembimbingnya yakni Dudu Abdulrahman, serta VOB bersama Abah Erza. Selain memberikan penampilan musik, masing-masing mengulas tentang proses kreatif gerakan literasi musik yang mereka lakukan***NTA
0 comments:
Post a Comment