Hari itu saya bersiap-siap untuk pergi ke tasik, sebelumnya saya dan kawan-kawan kumpul terlebih dahulu di komunitas ngejah,setelah itu datanglah anak-anak yang ingin membaca buku di saung komunitas ngejah, ketika anak-anak sedang asik membaca buku pak sidik susanto yang biasa di panggil pak ato memutarkan sebuah film kartun yang berjudul "rukun iman". Setelah selesai memutarkan film tersebut aku dan kawan-kawan memberikan pertanyaan kepada anak-anak tentang apa kesimpulan dari film tersebut dan juga kami memberikan hadiah kepada yang bisa menjawabnya.
Hujanpun turun dan waktunya sholat asharpun telah tiba, kamipun pergi ke rumah vita untuk melakukan sholat ashar. Sesudah sholat ashar kamipun mengadakan permainan bersama anak-anak, permainan ini berakhir pada jam 17.00, di sambung lagi dengan menonton film kpk yang berjudul "sahabat pemberani" filmpun selesai dan akhirnya anak-anakpun pergi pulang ke rumahnya masing-masing dan adzan maghribpun telah tiba kamipun melaksanakan sholat maghrib di beberapa tempat, ada yang di rumah vita, di mesjid dan ada juga yang di saung ngejah, setelah itu kami berdiskusi tentang komunitas ngejah bersama tamu dari UPI. Tak lama selepas itu kamipun berangkat ke tasik pada pukul 19.30 WIB. Setibanya kami di sana kurang lebih jam 22.00 WIB, kami beristirahat di SD IT Al-Mukrom.
Waktu sudah menunjukan pukul 07.00 pagi, saatnya kami semua mencari makan ke luar untuk sarapan pagi, setelah selesai makan kamipun kembali ke SD IT Al-Mukrom.
Kurang lebih pukul 09.00 saya dan mondipun pergi ke pasar untuk nanti makan siang, setelah belanja dari pasar kita membagi-bagi tugas, ada yang ngebersihin beras dan ada juga yang membersihkan usus ayam dan lain sebagainya, makananpun telah siap di hidangkan kami makan bersama dengan ramai-ramai.
Tepatnya pukul 13.00 kami bersiap-siap untuk pergi ke pendopo tasik, setibanya kami di pendopo kami bertemu dengan pak nero taopik sama neng rifa, kami berbincang-bincang sebentar di luar, setelah itu cuacapun mulai mendung dan akhirnya kamipun memasuki ruangan yang telah di sediakan,kamipun menduduki tempat duduk masing-masing, setelah itu kami perwakilan dari komunitas ngejah menampilkan musik klalisasi puisi karya kang acep zamzam noor yang berjudul elegi,kami pun memperkenalkan diri masing-masing kepada tamu yang sudah datang,selepas itu kamipun menempati tempat dduk kami,setelah itu ada sebuah film yang di putar entah apa itu namanya,yang berisikan tentang seorang gadis yang sehariharinya itu menulis gadis itu mempunyai kekasih yang tdk menerima klau kekasihnya itu tiap hari menulis dan menulis, malah si cowonya itu mengkhianati pacarnya sendiri dengan memberikan tulisan dengan karya nama orang lain sehingga buku itu di terbitkan dengan nama penerbit orang lain
Setelah selesai menonton film di lanjut dengan mendengarkan cerita dari kang ridwan abgari (iwok abqary) ia lahir di jawa timur, sejak kecil ia tinggal di tasik, dia seorang penulis dan sudah banyak buku novel yang sudah di terbitkan, Dia tinggal di kaloeng pahlawan, setelah berkenalan usai, kamipun melihat kembali sebuah film yang di buat dari novelnya sendiri, judulnya "sepeda ontel kinanti", novel ini bisa di sebut juga dengan novel anak-anak, syutingnya di pantai cipatujah selama 40 hari yang di sutradarai oleh reka wijaya, karena ia pecinta tasik sehingga setiap kali ia membuat novel selalu berkaitan dengan kota tasik sekaligus film yang tadi di putarpun ada yang lokasinya di tasik.
Semua berawal dari membaca dan akhirnyapun dia suka menulis, meskipun masyarakat masih ada yang memandang sebelah mata kepada seni menulis.
Ayahnya seorang tentara, ayahnya lebih senang dia bermain sepeda, kotor-kotoran dan lain sebagainya, ternyata ayahnya tdk setuju dengan hobi dia sendiri, ini adalah sebuah tantangan baginya, ade dan kakaknya senang berolahraga, dia merasa rendah diri, karena kenapa dia bisa berbeda dengan mrk, oleh karna itu ia ingin membuktikan bahwa dengan menulispun ia pasti bisa membawa keberhasilan, kemudian dari itu ia selalu mengirimkan tulisan-tulisan ke majalah, sering kali tulisan ia di tolak tetapi ia tdk pernah patah semangat dan akhirnya ia telah berhasil menerbitkan buku novel kurang lebih 70 novel.
2006 ia mulai fokus menulis, film king adalah salah satu novel yang di tulis olehnya.
"Niat saja tak pernah cukup! Butuh usaha dan kerja keras untuk mewujudkan mimpi !"
Kata kata ini sudah tdk aneh lagi, tetapi memang benar kalau kita menginginkan sesuatu, kita pasti bisa ! Tidak ada yang tdk mungkin
Setelah kang iwok selesai berbicara tentang pengalaman nya kamipun mengajak dia untuk ngobrol santai di gedung putih sampai jam 17.00, selepas itu kami pergi ke alun-alun tasik untuk fhoto bersama ada juga yang keliling-keliling dan duduk santai.
Adzan maghribpun telah terdengar oleh kami semua, kami langsung berangkat ke mesjid agung tasik malaya, setelah itu kamipun mencari makan dan akhirnya kami memutuskan untuk makan bakso, setelah makan kami berdiskusi sebentar dengan kang opik mengenai masalah kerajinan, tak lama dari itu kamipun kembali ke pendopo tasik untuk menyaksikan acara-acara selanjutnya diantaranya masih ada pemutaran film dan masih banyak lainnya,acara terakhir yaitu penyerahan piagam, setelah acara usai dari awal sampai akhir kamipun pulang kembali ke SD IT al-mukrom, tetapi sesampainya kami disana tdk ada kunci untuk masuk ke SD IT, kamipun kebingungan karena entah dimana kita akan tdur, dan akhirnya pak sidik susanto memberi saran bagaimana untuk sementara tidur saja dulu di rumah temen pak sidik susansto kamipun langsung berangkat kesana, dan akhirnya kami semua bisa beristirahat di rumah tersebut..
Waktupun sudah menunjukkan pukul 04.30 kami semua terbangun dan melakukan sholat shubuh, setelah itu kami bersiap-siap untuk pulang ke halaman rumah, tepatnya pukul 06.00 kami berangkat pulang ke rumah, di tengah-tengah perjalanan kami berhenti sejenak untuk sarapan pagi, tak lama kemudian perjalanan kamipun di lanjutkan, sampailah kami di desa sukawangi, saung komunitas ngejah pada pukul 08.30.
Gesty Nurfadillah (Ketua JPeGS Komunitas Ngejah 2014/2015)
0 comments:
Post a Comment